Selasa, 30 Juni 2009

Kisah Anak Ayam yang Bisa Terbang

Di negeri antah berantah... di pohon yang cukup tinggi, terdapat sarang burung elang. Burung elang itu baru saja bertelur, jadi banyak telur terlihat di sarangnya. Tanpa sepengetahuan sang induk, ternyata telurnya ada satu yang jatuh berguling-guling hingga sampai di sarang ayam. Di saat yang sama ternyata ada seekor induk ayam yang baru saja bertelur dan berniat mengerami telurnya. Telur elang tersebut juga ikut dierami. Selama berminggu-minggu telur itu dierami, dan tibalah saatnya mereka menetas. Meskipun berbeda, anak elang tersebut tetap dirawat oleh induk ayam dengan perhatian dan kasih sayang yang sama dengan anak-anak lainnya.

Di suatu hari, ketika anak elang (yang dirawat oleh induk ayam) itu telah menginjak usia hampir remaja, ia melihat ada seekor burung elang terbang di atasnya. Burung elang tersebut terlihat sangat menawan di matanya. Dan seketika itu pula ia ingin sekali bisa terbang seperti burung elang yang dilihatnya tadi. Kemudian ia berlari menemui induknya sambil berteriak-teriak, "Ibu...ibu..!"
Sang induk pun menjawab, "Ada apa, Nak? Sepertinya kau riang sekali hari ini?"
Mendengar pertanyaan dari induknya, si anak elang itu pun bercerita dengan berapi-api tentang apa yang telah dialaminya,"Ibu, aku tadi melihat burung elang yang sedang terbang. Ia sangat mempesona sekali, badannya kekar, gerakannya sangat lincah, dan dia bisa terbang tinggi.. tinggi sekali. Suaranya pun melengking. Aku ingin seperti itu bu... Aku ingin bisa terbang agar dapat mengelilingi dunia."

Mendengar penuturan anaknya, sang induk itu pun berkata,"Nak, berkeinginan itu boleh-boleh saja, tapi janganlah muluk-muluk. Kamu itu hanyalah anak ayam, jadi lupakan sajalah keinginanmu itu... lupakanlah mimpimu itu.. Anak ayam, selamanya akan tetap menjadi anak ayam.. jadi,lupakan bahwa kita bisa menyamai mereka. Berhentilah berpikir bahwa kita bisa terbang. Kita memang mempunyai sayap, tapi kita tercipta berbeda dari mereka. Gitu ya, Nak, ya.."

Terang saja kata-kata dari sang induk itu sedikit membuatnya kecewa. Tapi, apakah dia berputus asa? Ternyata tidak. Meskipun sang induk mengatakan kata-kata yang bisa mematahkan semangatnya, ternyata anak elang itu mencoba untuk terbang. Ia pergi ke sebuah tebing yang tinggi, kemudian berlatih untuk terbang untuk pertama kalinya. Apa yang terjadi? Yah, dia jatuh tersungkur. Tidak hanya itu, dia juga ditertawakan oleh saudara-saudaranya. "Hey... kamu ini cuma anak ayam, mana mungkin bisa terbang?!! Ada-ada aja!" Lantas apakah dia berhenti di situ? Ternyata tidak, ia tetap berusaha dan berlatih untuk terbang. Setiap kegagalan yang telah ia lakukan dijadikan pelajaran untuk membenahi posisi terbangnya.
Dan.. alhasil, si anak elang itu pun bisa terbang setelah sekian lama mencoba. Tentu saja ia merasa senang dan puas bisa membuktikan bahwa dia bisa terbang, bisa membuktikan mimpinya.

Dari sepenggal kisah si anak elang yang tinggal di negeri ayam itu, mengajarkan kepada kita bahwa bisa jadi sebenarnya kita berpotensi untuk sesuatu hal, namun seringkali potensi itu tidak nampak pada diri kita karena kita cenderung mengingkari potensi itu atau mungkin bisa jadi karena kita tinggal di lingkungan yang kurang memberi stimulus. Yah.. bisa jadi kita adalah anak elang yang tinggal di lingkungan ayam itu..

Jadi, nggak ada salahnya kita kenali potensi kita. Selama kita mampu dan yakin bahwa kita memiliki potensi itu, nggak ada salahnya kan kalo kita asah potensi itu dan kita wujudkan mimpi yang kita punya. Setiap orang berhak mewujudkan mimpinya selama mimpi itu membawa kepada kemanfaatan dan yang pastinya mengembangkan diri kita.
^_^ S.E.M.A.N.G.A.T!! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar