Jumat, 02 Oktober 2015

Selamat datang, Cinta~

Ketika aku telah menyadari bahwa aku sedang jatuh cinta,
rasanya ingin sekali menjadikannya sebagai angin saja,
yang hanya berhembus memberikan kesejukan, tanpa orang tahu benar arti kehadirannya.
Tampaknya bodoh sekali, tapi itu membuatku terlepas dari rasa canggung karena mencinta.

Bisa jadi pula mungkin menjadikannya sebagai ilalang,
yang merasa tidak pernah melampaui kecantikan sang mawar,
atau melampaui pohon yang kokoh tinggi menjulang.
Tampaknya merendah sekali, tapi itu membuatku terlepas dari rasa takut karena mencinta

Orang bilang mencinta mampu membawa rasa ini menjadi bahagia,
Pun membawa hidup ini terasa penuh dan lebih hidup,
Tapi mencinta dapat pula membuat hidup begitu berlebihan dan sakit bila tak berbalas



Aku ingin menjadikan rasa itu sebagai sebuah kesederhanaan sekaligus istimewa,
Sederhana, sebab tidak membuatku lupa diri dikarenakan kegilaan akan cinta,
Istimewa, karena cinta pasti datang di saat yang tepat dan dengan orang yang tepat,
tidak terlambat namun tak pula terburu-buru.



Saat dimana dua jiwa yang berbeda melebur jadi satu rasa,
Terikat dalam satu hati tanpa sebuah rekayasa,
Jika masa itu telah tiba, biarkan jiwa ini menyambutnya,
Membentangkan senyuman dan berkata, “Selamat datang, Cinta.”